Sejarah Romawi Lengkap - Dexter Harto K
Dexter Harto K - Bisa dikatakan pada saat
ini tidak ada seorangpun yang tidak mengenal bangsa Romawi. Begitu banyak
catatan sejarah, peninggalan-peninggalan kehebatan bangsa ini baik itu dalam
bentuk bangunan dan peradaban. Kita dapat menemukan cerita mengenai bangsa Romawi
ini dalam kitab-kitab keagamaan, bahkan yang lebih hebat lagi, Al-Qur’an
mencantumkan satu surat yang diberi nama Ar-Rum (Bangsa Roma).
Kita tidak akan pernah
habis untuk mengulas peradaban Romawi yang merupakan induk dari berbagai macam
peradaban yang kemudian lahir dan tumbuh berkembang seperti yang dapat kita
temui sekarang ini. Berbagai macam versi cerita, legenda tumbuh berkembang di
masyarakat dunia, khususnya di daratan Eropa. Seakan menjadi sebuah kebanggaan
bagi mereka apabila terbukti secara ilmiah bahwa ternyata mereka adalah
keturunan dari bangsa Romawi. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai macam
literatur sampai dengan film-film box office Hollywood yang kesemuanya seakan
berlomba mengupas awal lahirnya sebuah bangsa modern dan menghubungkannya
dengan kejayaan bangsa Romawi.
|
sejarah abu sayyaf - Dexter Harto K |
Lalu pertanyaannya
adalah:
“Siapakah
mereka yang sebenarnya, dan darimanakah mereka berasal?”
Dexter Harto K - Sebuah pertanyaan yang
cukup menggelitik saya untuk membuat rangkuman dari berbagai macam sumber yang
ada; yang akhirnya melahirkan tulisan ini. Pasti banyak kekurangan di
sana-sini, tetapi Insya Allah, tulisan pendek ini dapat menjadi sebuah
pencerahan bagi kita semua. Di sisi lain, dengan mengerti sejarah Romawi Kuno
ini, kita dapat sedikit banyak mengerti hubungannya dengan situasi dan kondisi
dunia saat ini yang telah sedemikan rupa dimanipulasi oleh orang-orang tertentu
dengan berbagai macam tujuan. Semoga kita tidak terjebak dalam sebuah kebiasaan
yang jelas-jelas diadaptasi baik itu dari ritual maupun penamaan kaum pagan
yang akhirnya mengurangi keimanan dan ketakwaan kita.
Awal Sebuah Legenda
Berdasarkan legenda yang
ada, kota Roma pertama kali didirikan pada 21 April 753SM, oleh dua orang
kakak beradik (kembar) Romulus dan Remus. Kedua saudara kembar ini adalah keturunan
pangeran Aeneas dari Troy, Yunani yang melarikan diri ke Latinum setelah
kerajaannya dihancurkan oleh orang Achaean dan merupakan cucu raja bangsa latin
Numitor dari Alba Longa, sebuah kota kuno di daerah Latium, Italia. Kedua
saudara kembar ini adalah anak dari putri Rhea Shilivia, anak perempuan raja
Numitor.
Sebagai catatan, Latium
adalah sebuah daerah yang sangat subur yang diperkirakan terletak di atas bukit
Alban (sekitar 19 KM dari Roma sekarang). Penduduk di sana sebagian besar
berasal dari suku Latia, yang kemudian menyebut diri mereka sendiri sebagai
bangsa Latin. Kemudian bahasa sehari-hari mereka, yaitu bahasa Latin,
mulai dikembangkan dan terciptalah huruf Latin, seperti yang masih
dipergunakan sampai dengan saat ini. Sementara itu kerajaan Alba Longa adalah
pendiri dan pemimpin dari Liga Latin yang terdiri dari sekitar 30 kampung dan
suku yang mendiami daerah Latium. Sebuah penggalan yang tidak lengkap dari
inkripsi kuno yang ditemukan menyatakan, Liga Latin ini terdiri dari daerah
seperti Tusculum, Aricia, Lanuvium, Lavinium, Cora, Tibur, Pometia and Ardea.
Saat ini, orang-orang Italia menyebut daerah Latium / Latin ini dengan nama
Lazio, yang kawasannya kini juga meliputi kota Roma.
Dikisahkan kekuasaan raja
Numitor digulingkan oleh adik kandungnya sendiri yang bernama Amulius. Numitor
kemudian diasingkan, lalu Rhea Shilvia (ilia) diampuni nyawanya dengan diangkat
sebagai pendeta perawan Vesta (Dewa Bumi). Syarat utama sebagai pendeta Vesta,
Rhea harus tetap perawan. Namun, dikisahkan Rhea hamil setelah diperkosa oleh
Mars, dewa perang Romawi Kuno, ini yang menyebabkan legenda mempercayai Romulus
dan Remus adalah sebagai manusia setengah dewa. Kemudian atas perintah Amulius,
Rhea yang telah dianggap melanggar sumpah keperawanannya bersama kedua anak
kembarnya, Romulus dan Remus, dihukum mati dengan dibuang ke sungai Tiber. Ini
adalah salah satu cara pula bagi Amulius untuk mempertahankan kekuasaanya,
karena dia takut, jika tidak dihabisi, kedua anak tersebut kelak akan dapat
mengembalikan tahta kerajaan ke tangan Numitor. Kemudian legenda mengatakan,
dewa Tiberius, penguasa sungai Tiber, menyelamatkan Rhea beserta kedua anak
kembarnya itu. Rhea akhirnya dinikahi oleh Tiberius, sementara Romulus dan
Remus diberikan kepada seekor serigala betina jejadian, yang kemudian menyusui
dan mengasuh mereka. Sewaktu dalam pengasuhan serigala jejadian ini, Romulus
dan Remus ditemukan oleh seorang penggembala yang bernama Faustulus yang
kemudian bersama istrinya, Acca Larentia, mengangkat dan mengasuh kedua anak
ini hingga dewasa.
|
sejarah amerika - Dexter Harto K |
Legenda menceritakan
bahwa Romulus dan Remus kemudian tumbuh menjadi penggembala. Kemudian
dalam sebuah peristiwa, kedua anak ini terlibat pertikaian dengan para
penggembala raja Amulius yang mengakibatkan Remus tertangkap dan dihukum
layaknya seorang pencuri. Pada saat itulah identitas mereka yang sebenarnya
diketahui oleh Amulius. Sementara itu, Romulus berhasil mengorganisasi para
penggembala lainnya untuk membebaskan Remus dari tangan Amulius. Singkatnya,
pertempuranpun terjadi dan Amulius tewas terbunuh. Kemudian Romulus dan Remus
dianugerahi tahta kerajaan yang memang sudah menjadi hak mereka semenjak lahir;
tapi keduanya menolak dan memberikan tahta kerajaan itu kembali ke kakek
mereka, Numitor. Mereka lebih memilih untuk memulihkan nama baik ibu mereka,
Rhea, dan mendirikan kota mereka sendiri. Akhirnya kedua saudara kembar inipun
berangkat meninggalkan Alba Longa dengan ditemani oleh sekelompok orang dengan
berbagai macam latar belakang seperti buronan, budak pelarian dan mereka yang
menginginkan kesempatan kedua di tempat baru dengan penguasa yang baru pula.
Kedua saudara kembar ini
kemudian terlibat argumentasi di antara mereka pada saat menentukan tempat
terbaik untuk mendirikan kota mereka. Romulus ingin mendirikannya di bukit
Palatine sementara Remus ingin mendirikannya di bukit Aventine. Akhirnya mereka
sepakat untuk menggunakan metode nujum suci dalam menentukan tempat terbaik
pendirian kota mereka. Nujum itu bernama “Augury”, yaitu
sebuah nujum dari kepercayaan pagan Romawi Kuno yang bertujuan untuk
mengartikan kehendak Ilahi dengan menggunakan metode membaca aktivitas burung
yang terbang di sekitar tempat mereka berada. Caranya adalah mereka akan
mengartikan dari jenis burung, arah terbang, cara terbang (berkelompok atau
sendiri) sampai dengan suara yang dikeluarkan sewaktu burung-burung itu sedang
terbang. Kemudian, kedua saudara kembar inipun berdiri di atas masing-masing
bukit pilihan mereka, menarik garis batas suci di antara mereka berdua dan
memilih untuk memantau aktivitas burung elang dan burung bangkai sebagai tanda
daerah mana yang akan dipilih oleh para dewa. Setelah melewati waktu yang
ditentukan, Remus menyatakan melihat 6 ekor burung sementara Romulus menyatakan
melihat 12 ekor burung. Sesuai dengan kesepakatan, mana yang lebih banyak
melihat jumlah burung adalah pihak yang menang, maka Romuluspun menyatakan diri
sebagai pemenangnya. Namun Remus menolak pernyataan Romulus dengan mengatakan
dirinyalah yang pertama kali melihat kemunculan burung-burung itu. Dengan kesal
Romulus akhirnya memperjelas batas area antara dirinya dengan Remus dengan
membuat tembok dan parit di sekitar bukit Palatin. Melihat itu Remus secara
diam-diam berusaha untuk melompati pagar pembatas itu dengan tujuan penghinaan.
Akibatnya Remus tewas dibunuh oleh saudaranya sendiri. Di saat itu Romulus
berkata : “Mulai dari saat ini, hancurlah mereka yang melompati
pagarku!”. Kemudian dengan rasa sedih dan penuh penghargaan, Romulus
mengubur saudaranya Remus.
|
sejarah anak anak sidek - Dexter Harto K |
Atas saran Publius
Ovidius Naso atau yang lebih dikenal dengan nama Ovid, seorang pujangga Roma
yang terkenal pada saat itu, Romulus kemudian membuat sebuah Festival Hari Raya
Lemuria, yang bertujuan untuk mengusir hantu Remus dari kota Roma. Hari Raya
Lemuria, adalah sebuah hari raya pagan yang bertujuan untuk melakukan ritual
pengusiran roh-roh jahat dan roh-roh orang mati dari rumah-rumah mereka. Ritual
ini dirayakan setiap bulan May tanggal 9 dan 11, serta puncak acaranya di
setiap tanggal 13 setiap tahunnya. Dengan alasan ini, orang-orang Roma pantang
melangsungkan pernikahan pada bulan May, karena bulan May adalah bulan bagi
kematian, sehingga lahirlah pepatah kuno Roma yaitu: “Akan
Sakit Bagi Mereka yang Nikah Pada Bulan May (Mense Maio malae nubent)”.
Festival Lemuria ini kemudian diadopsi oleh Paus Bonifasius IV menjadi Hari
Raya Kudus umat Kristiani, yang kemudian lambat laun tanggal
penyelenggaraannyapun dirubah dari tanggal 13 May menjadi setiap tanggal 1
November, setiap tahunnya.
Dengan tewasnya Remus,
maka tidak ada lagi yang menghalangi Romulus untuk mendirikan kota yang diberi
nama mirip dengan namanya yaitu Roma. Pendirian kota Roma ini juga sebagai awal
dari tarikh kalender yang digunakan oleh bangsa Romawi (sebelum tanggalan
Masehi ada), yang dikenal dengan nama Ab Urbe Condita atau AUC.
Apabila dalam perhitungan Masehi kota Roma ini berdiri pada 753 SM, maka 1
AUC = 753 SM.
Setelah pendirian kota
Roma, Romulus kemudian memperkokoh kotanya dengan mendirikan satuan tentara
dengan mengklasifikasikan 3000 orang sebagai tentara infantri dan 300 orang
pasukan berkuda (kavaleri) yang mana satuan tentara ini diberi nama “Legiun”.
Kemudian dari populasi yang tersisa, dia memilih 100 orang tetua yang kaya dan
dihormati yang dijadikannya sebagai dewan pimpinan kota Roma. Romulus menamakan
dewan ini sebagai kaum bangsawan (patriarch), atau sebagai bapak kota Roma. Hal
ini bukanlah karena status latar belakang semata dari orang-orang yang dituakan
ini, tetapi karena dedikasi dan perhatian mereka yang menganggap Roma dan
setiap penduduk yang tinggal di dalamnya bagaikan anak-anak mereka sendiri.
Kaum ini kemudian dikenal pula dengan sebutan Senator. Dengan demikian Romulus
telah mendirikan sistim hirarki pemerintahan dan sosial berdasarkan hubungan
“the patron-client relationship”; yaitu sebuah hubungan bermakna yang kuasa,
kaya dan prestisius (patron) dapat menolong dan melindungi yang lemah
(client).
Dengan ideologinya yang
unik, Roma semakin menarik perhatian dari orang-orang seperti: orang buangan,
pengungsi, penjahat, orang miskin dan budak yang melarikan diri; untuk
mendapatkan kesempatan kedua, dan Romapun membuka pintunya lebar-lebar atas
kedatangan orang-orang tersebut. Hal ini terbukti dengan semakin meluasnya
daerah kekuasaan Roma yang meliputi bukit Palatine, bukit Capitoline, bukit
Aventine, bukit Caelian dan bukit Quirinal. Palatine yang berarti surga,
diadopsi ke dalam bahasa Inggris menjadi Palace, sementara Capitoline menjadi
Capitol.
Permasalahan Romapun
timbul, karena sebagian besar dari penduduk dan para pendatang adalah kaum
pria, kota ini sepi dari kaum wanita yang siap untuk dinikahi, sehingga
pertambahan penduduk secara alamipun turut terganggu. Untuk mengatasi masalah
ini, Romuluspun pergi menghadap sang kakek, raja Numitor, untuk berkonsultasi.
Atas saran dari kakeknya, Romulus kemudian menyelenggarakan festival suci
untuk menghormati dewa air dan laut Romawi, Neptunus. Festival ini
dihadiri oleh ribuan orang baik pria maupun wanita yang datang dari daerah
Latin dan Sabine. Ketika festival itu usai, ratusan perawan Latin dan Sabine
diculik dan ditawan oleh Romulus, sebuah sumber menyatakan sekitar 683 gadis,
untuk dipaksa kawinkan dengan para pria Roma. Inilah yang akhirnya menjadi
penyulut peperangan antara Roma dengan pihak Latin dan Sabine.
Perang dengan Latin dan Sabine
Kaum pria dari Latin dan
Sabine meminta Romulus untuk mengembalikan gadis-gadis mereka yang diculik,
namun Romulus menolak, dan akhirnya hal ini memicu peperangan pertama Roma
melawan pihak Latin dan Sabine.
Tiga kerajaan Latin yaitu
Caenina, Antemnae and Crustumerium secara bergantian mengangkat senjata untuk
memerangi Roma. Namun tidak ada satupun dari kerajaan Latin itu yang berjaya
mengalahkan Roma, bahkan raja Acor dari Caenina tewas di tangan Romulus.
Kemenangan atas ketiga kerajaan Latin ini menjadi awal sebuah momen penting
dalam pertumbuhan Roma. Ketiga daerah yang ditaklukan itu kemudian
dibagi-bagikan kepada secara rata kepada setiap penduduk Roma, namun tidak ada
satu orangpun dari kerajaan-kerajaan yang ditaklukan itu yang dijadikan budak.
Sementara itu Titus
Tatius, raja dari Sabine bersama ribuan pasukannya berangkat untuk menyerang
benteng yang terletak di bukit Capitoline, dengan alasan utama, karena di sana
terdapat ratusan imigran dari Sabine yang tinggal dan menetap di Capitoline setelah
peristiwa penculikan yang memicu peperangan ini. Ketika Titus sampai di pintu
gerbang benteng Capitoline, seorang anak gadis pemimpin benteng Capitoline
bernama Tarpeia, membukakan pintu gerbang benteng tersebut bagi Titus dan
pasukannya dengan harapan dia menerima imbalan gelang emas yang dipakai oleh
hampir seluruh tentara Sabine. Namun bukannya mendapatkan imbalan yang
diharapkan, Tarpeia malah dibunuh dengan cara dilemparkan ke jurang Capitoline
yang berbatu. Karena peristiwa ini, maka batu-batu cadas yang mengelilingi
Capitoline dinamakan batu Tarpeia, sampai dengan sekarang.
Titus kemudian
melanjutkan perjalanannya menuju untuk menghadapi Roma di sebuah tempat terbuka
yang kemudian tempat ini dinamakan Comitium. Dalam pertempuran berdarah itu, Romulus
mundur menuju bukit Palatine dan Titus mundur ke arah dimana Curia Hostilia
sekarang berdiri. Dan pada saat itulah para wanita Sabine yang telah menikah
dengan pria Roma memohon kepada Titus untuk mengadakan gencatan senjata.
Akhirnya perdamaianpun tercipta antara Roma dan Sabine. Romulus dan Titus
secara bersamaan menjadi penguasa atas Roma dan Sabine, Romulus memilih bukit
Palatine sebagai markas utamanya sementara Titus memilih bukit Quirinal, dan
mereka setuju untuk menjadikan Contimium sebagai tempat terbuka bagi publik
yang juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan. Dalam
perjalanannya, 100 orang tetua dan ketua suku Sabine dijadikan Senator Roma.
Secara teknologi dan kebudayaan, kaum Sabine mengadopsi sistim kalender Roma
sementara Roma mengadopsi senjata dan perisai lonjong kaum Sabine. Dengan
perjanjian damai ini, secara otomatis, kekuatan legiun Romapun berlipat ganda.
Kerajaan Roma
Kekuasaan bersama antara
Romulus dan Titus berlangsung selama 5 tahun. Dan selama kurun waktu itu,
mereka berhasil memperluas wilayahnya dengan menundukkan salah satu wilayah
Latin Alban yaitu Camerini.
Titus kemudian dinyatakan
bersalah oleh Romulus dan Senat Roma, setelah dia dengan sengaja memberikan
suaka kepada para sekutunya yang telah menghancurkan wilayah Lavinia secara
ilegal; dan selain itu, Titus juga dengan sengaja membunuh duta Lavinia yang
dikirim untuk mencari keadilan di Roma. Atas keputusan bersama, Titus dikirim
ke Lavinia untuk memberikan klarifikasi dan upeti kepada penguasa Lavinia atas
segala tindakannya itu, namun Titus tewas dibunuh sesaat dia sampai di wilayah
Lavinia, dan ini membuat Romulus menjadi penguasa tunggal atas Roma dan Sabine.
Tidak sampai disitu saja, Romulus akhirnya juga dinobatkan sebagai penguasa
Latin Alba Longa, setelah Numitor, kakeknya, meninggal dunia. Romulus akhirnya
menjadi penguasa atas Roma dan ketujuh bukit di sekitarnya, daerah Sabine dan
daerah Latin. Di sisi lain, Romulus pun berhasil mengalahkan kaum Etruskia,
yang merupakan penduduk asli Italia. Inilah awal kelahiran dari sebuah kerajaan
besar Romawi.Sebagai catatan, kerajaan Roma mengadopsi sistim politik yang
berlaku di Etruskia yang merupakan cikal bakal sistim politik Republik.
Strata Organisasi Kerajaan Roma
Sebagai raja pertama,
Romulus membagi-bagi penduduknya berdasarkan suku asal mereka yang terdiri dari
Latin (Ramnes), Sabine (Titires) dan Luceres. Kemudian, setiap suku ini
mengangkat sebuah dewan mimbar yang dapat mewakili kepentingan mereka dalam hal
sipil, agama dan militer. Dewan Mimbar ini juga berlaku sebagai hakim bagi
setiap suku-suku yang mereka wakili dan juga bertindak sebagai pemungut pajak
di saat kerajaan dalam keadaan perang.
Selanjutnya Romulus
memecah tiap suku ini ke dalam 10 rumah utama (Curiae), yang masing-masing dari
Curiae ini diberi nama berdasarkan dari nama-nama gadis Latin dan Sabine yang
diculik pertama kali (sebagai contoh Rumah Julii, yang menjadi rumah utama
Julius Cesar). Kemudian ke 10 rumah utama ini membentuk apa yang dinamakan
Comitia Curiata atau Rumah Komite Bersama. Comitia Curiata berfungsi secara
lokal dalam menentukan undang-undang, memilih konsul untuk dewan mimbar dan
menyidangkan kasus-kasus peradilan. Meski rakyat biasa dapat berpartisipasi
dalam Comitia Curiata, namun hanya para aristokrat (bangsawan) yang berhak
untuk turut dalam voting.
Curiae dipecah kembali
dalam 10 klasifikasi berdasarkan garis keturunan, yang disebut dengan gentes,
yang disematkan di urutan kedua penamaan seseorang (nomen), contohnya Titus
Flavius Petro dimana nama Flavius adalah gentes dari orang tersebut. Dengan
melihat gentes ini, seseorang langsung dapat dikenali sebagi turunan bangsawan
atau rakyat biasa. Secara faktor sosial, gentes berfungsi seperti layaknya
negara dalam sebuah negara, yang dipimpin oleh para tetua dan dewan mimbar
dalam menjalankan tradisi dan ritual kepercayaan. Secara politik, sistim gentes
ini berfungsi untuk pengesahan sebuah proposal sipil yang kemudian akan
disahkan oleh Romulus dan Senator. Setiap gentes mengadakan voting, kemudian
hasil voting ini dibawa ke Comitia Curiata untuk diratifikasi sebelum dibawa ke
dewan senat oleh gentes yang mempunyai suara terbanyak. Fungsi lain dari gentes
ini adalah apabila seseorang meninggal dunia sementara dia tidak mempunyai
keturunan, maka hartanya akan dibagikan secara rata kepada seluruh anggota
gentes tanpa terkecuali. Setelah ditelusuri, beberapa organisasi kultus (Cult)
modern yang ada sekarang ini bahkan berasal dari tradisi beberapa gentes Romawi
terdahulu.
Sistim Militer
Romus membentuk satuan keamanan
bagi raja yang dinamakan Celeres, diambil dari nama Celer yang konon turut
membantu dirinya dalam membunuh Remus. Celeres ini terdiri dari 300 tentara
kavaleri terbaik Roma; dan pasukan inilah yang kemudian berubah namanya menjadi
tentara Praetorian di jaman Kaisar Augustus. Celer, diangkat menjadi tangan
kanan Romulus, sekaligus pimpinan tertinggi pasukan Celeres. Sebagai tangan
kanan raja, Celer berhak untuk memanggil rapat dewan senator dan mengambil alih
pimpinan militer disaat Romulus sedang tidak berada di tempat.
Kematian Romulus
Pada suatu hari setelah
menyelenggarakan acara ritual persembahan kepada dewa di bukit Quirinal, yang
dilakukannya di tengah-tengah masyarakat luas, Romulus menghilang. Tidak ada
yang tahu kemana sang raja itu pergi atau berada. Beberapa spekulasi sejarawan
menyatakan, Romulus tewas dibunuh oleh orang tak dikenal.
Setelah kematiannya,
masyarakat Roma mendaulat Romulus menjadi setingkat dewa dengan menamakannya
sebagai dewa Quirinus; dewa perang dan dewa pelindung Roma dan penduduknya.
Seorang pujangga Roma
mengatakan, Romulus berumur 54 tahun ketika dia menghilang pada tahun 717 SM,
itu berarti dia lahir pada 771 SM dan dia mendirikan Roma pada usianya baru
mencapai 18 tahun.
Agama Dan Dewa-Dewi Romawi Kuno
Peradaban Romawi kuno
menganut paham politheisme (bertuhan banyak), sama seperti Yunani kuno.
Persamaan ini dapat dilihat dari fungsi para dewanya, meski dengan penamaan
yang berbeda, dan bentuk dari kuil-kuil pemujaannya.
Dari sekian banyak dewa
dan dewi yang disembah, agama Romawi kuno membuat sebuah dewan dewa dan dewi
bernama Dii Consentes. Dewan ini terdiri dari 6 pasangan dewa-dewi yang
memimpin seluruh para dewa-dewi yang ada; mereka adalah:
1. Jupiter
& Juno
2. Neptune
& Minerva
3. Mars
& Venus
4. Apollo
& Diana
5. Vulcan
& Vesta
6. Mercury
& Ceres
Kebanyakan dewa Romawi
digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap
apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri.
Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang
mungkin lebih dari satu. Berikut adalah sebagian dari nama dewa dan dewi Romawi
kuno beserta tugas dan fungsinya masing-masing yang berhasil dikumpulkan:
Abeona, dewi yang menjaga anak yang pergi dari rumah untuk pertama kalinya.
Abundantia, penokohan tuhan atas kekayaan dan kemakmuran.
Acca Larentia, tokoh yang menjadi alasan diadakannya hari raya.
Acis, dewa sungai Acis di Sisilia.
Adeona, dewi yang menjaga anak ketika sang anak kembali ke rumah.
Aerecura, dewi alam kubur (diadopsi dari bangsa Celtic).
Aequitas, penokohan tuhan atas keadilan.
Aesculapius, dewa kesehatan dan obat-obatan.
Aeternitas, dewi dan personifikasi keabadian.
Aius Locutius, suara tuhan yang menyerukan orang Roma atas invasi bangsa Galia.
Alemonia, dewi yang memelihara bayi yang tak terlahir.
Alernus, dewa persembahan (kacang polong atau kerbau).
Angerona, dewi
yang mengangkat rasa kecewa dan sedih.
Angitia, dewi yang diasosiasikan dengan ular dan penyihir Medeia.
Anna Perenna, dewi awal tahun (setiap 15 Maret).
Annona, penokohan tuhan dalam memenuhi pasokan gandum ke Roma.
Antevorta, dewi masa depan.
Apollo, dewa puisi, musik dan nujum.
Arimanius, dewa Mithra (dari agama Persia dan Zoroaster).
Aura, dewa angin.
Aurora, dewi subuh.
Averruncus, dewa penghalau bencana.
Bacchus, dewa wine (minuman anggur), kesenangan sensual dan kejujuran.
Bellona / Duellona, dewi perang.
Bona Dea, dewi kesuburan wanita, kesembuhan, perawan dan wanita.
Bonus Eventus, penokohan tuhan atas hasil yang baik.
Bromius, dewa wine (minuman anggur).
Bubona, dewi ternak.
Caca, dewi api.
Cacus, dewa api yang kemudian diturunkan sekelas raksasa.
Caelus, dewa langit.
Camenae, kumpulan dewi termasuk dewi air tawar, nujum dan kelahiran.
Candelifera, dewi kelahiran yang membawa sinar kehidupan.
Cardea, dewi sendi.
Carmenta, dewi kelahiran dan nujum; pemimpin Camenae.
Carmentes, dua dewi kelahiran yang membawa masa lalu dan masa depan.
Carna, dewi penjaga kesehatan organ internal khususnya jantung.
Ceres, dewi panen.
Cinxia, dewi perkawinan.
Clementia, dewi pemaaf dan penyayang.
Clitunno, dewa sungai Clitunno.
Cloacina, dewi yang mendiami sistim selokan kota Roma.
Collatina, dewi bukit.
Concordia, dewi perjanjian, pengertian dan penjaga harmoni perkawinan.
Conditor, dewa yang dibangunkan pada saat penaburan bibit tanaman.
Consus, dewa yang menjaga gudang gandum.
Convector, dewa yang dipanggil ketika mengangkut hasil tanaman.
Cuba, dewi yang menidurkan kembali bayi.
Cunina, dewi penjaga bayi dalam ayunan bayi.
Cupid, dewa cinta.
Cura, dewi perawatan dan perhatian yang menciptakan manusia dari tanah
liat.
Cybele, dewi dari gua-gua dan gunung-gunung, dinding dan benteng, alam,
binatang liar.
Dea Dia, dewi pertumbuhan.
Dea Tacita, dewi kematian.
Decima, dewi pengukur benang kehidupan.
Dei Lucrii, dewa kekayaan, keuntungan, perdagangan dan komersial.
Deverra, dewi penguasa sapu di kuil pemujaan, pengorbanan dan perayaan.
Diana, dewi berburu, bulan, perawan dan kelahiran.
Diana Nemorensis, Diana versi lokal.
Dius Fidius, dewa penjaga sumpah.
Disciplina, penokohan tuhan dalam disiplin.
Discordia, dewi perselisihan.
Dis Pater, dewa kekayaan dan alam kubur.
Domiduca, dewi yang menjaga sang anak yang kembali ke rumah orang tua.
Domiducus, dewa yang membawa mempelai wanita ke rumah suaminya.
Domitius / Domidius, dewa yang membuat istri tinggal di rumah.
Edusa, dewi yang sewaktu-waktu dipanggil untuk segala keperluan.
Egeria, dewi / bidadari air.
Empanda / Panda, dewi yang kuilnya selalu terbuka bagi yang memerlukannya.
Epona, dewi kuda dan pengendara kuda (diadopsi dari bangsa Celtic).
Fabulinus, dewa yang mengajarkan anak untuk berbicara.
Falacer, dewa yang tampak jelas.
Fama, dewi ketenaran dan gosip.
Fascinus, dewa yang melindungi dari iri hati dan mata setan.
Fauna / Bona Dea / Ops / Terra, dewi tumbuh-tumbuhan.
Faunus, dewa ternak (kambing / domba).
Faustitas, dewi yang melindungi kawanan ternak.
Febris, dewi
yang melindungi dari sakit demam dan malaria.
Fecunditas, dewi fertilitas.
Felicitas, dewi keberuntungan dan sukses.
Ferentina, dewi penjaga kesemakmuran negara Latin.
Feronia, dewi penguasa pohon dan ai mancur.
Fessona / Fessonia, dewi yang mengangkat kecemasan.
Fides, dewi kesetiaan.
Flora, dewi bunga.
Fornax, dewi tungku dan oven.
Fontus, dewa sumur air dan mata air.
Forculus, dewa yang menjaga kekokohan pintu.
Fortuna, dewi keberuntungan.
Fraus, dewi pengkhianatan.
Fulgora, penokohan tuhan atas kilat.
Furrina, dewi para perampok dan pencuri.
Glycon, dewa ular (dari Macedonia).
Gratiae, penokohan tuhan untuk amal dan bersyukur.
Hercules, dewa kekuatan (adopsi dari pahlawan Yunani, Heracles).
Hermaphroditus, dewa berkelamin dua yang berasal dari Yunani.
Hermus, dewa sungai di Sardis.
Hespera, dewa senja.
Hilaritas, dewi kegembiraan dan humor.
Honos, dewa kehormatan militer.
Hora, istri dewa Quirinus.
Hostilina, dewi yang mendiami tanaman agar panen merata.
Imporcitor, dewa yang dipanggil di ladang yang mengerikan.
Indiges, pendewaan pangeran Aeneas.
Insitor, dewa yang dipanggil pada saat menabur benih tanaman.
Intercidona, dewi yang dipanggil untuk mengusir setan yang mengganggu bayi.
Inuus, dewa fertilitas, hubungan sex dan penjaga hewan ternak.
Invidia, dewi iri hati dan dengki.
Isis, dewi yang diadopsi dari bangsa Mesir.
Iris, dewi pelangi.
Janus, dewa bermuka atau berkepala dua penjaga awal dan akhir.
Jugatinus, dewa pegunungan.
Juno, ratu dari seluruh dewa, dewi perkawinan.
Jupiter, raja seluruh dewa dan dewa badai, udara dan langit.
Justitia, dewi keadilan.
Juturna, dewi air mancur, sumur air dan mata air.
Juventas, dewi
remaja.
Lactanus / Lactans, dewa yang membuat tanaman subur.
Larentina, dewi alam kubur.
Lares, kumpulan dewa peralatan rumah tangga.
Laverna, dewi pelindung pencuri dan penipu.
Levana, dewi penjamin sang ayah mengakui bayi yang baru dilahirkan sebagai
anaknya.
Letum, personifikasi tuhan atas kematian.
Liber, dewa fertilitas pria, pemeliharan tanaman anggur dan kebebasan.
Libera, dewi yang berfungsi seperti dewa Liber.
Liberalitas, dewi atau personifikasi tuhan atas kedermawanan.
Libertas, dewi atau personifikasi tuhan atas kebebasan.
Libitina, dewi kematian, jasad, dan pemakaman.
Lima, dewi ambang batas.
Limentinus, dewa palang.
Lua, dewi yang diberikan senjata tangkapan musuh oleh tentara.
Lucina, dewi kelahiran.
Luna, dewi bulan.
Lupercus, dewa penggembala (adopsi dari Pan dewa Yunani).
Lympha, dewa air.
Mana Genita, dewi yang mendiami kuburan.
Manes, dewa peralatan rumah yang berasal dari roh orang mati.
Mania, dewi orang mati dan penguasa kubur; istri dewa Mantus.
Mantus, dewa orang mati dan penguasa kubur; suami dewi Mania.
Mars, dewa perang dan ayah dari Romulus.
Mater Matuta, dewi subuh dan kelahiran.
Meditrina, dewi kesembuhan dalam festival Meditrinalia.
Mefitis / Mephitis, dewi personifikasi dari gas beracun dan debu vulkanik.
Mellona / Mellonia, dewi lebah dan peternak lebah.
Mercury, pengantar pesan para dewa dan penjaga roh dalam kubur.
Messia, dewi panen.
Messor, dewa yang dipanggil saat panen.
Minerva, dewi kebijaksanaan, perang, kesenian, industri dan perdagangan.
Mithras, dewa yang populer dipuja oleh tentara.
Molae, dewi penggilingan gandum; anak dewa Mars.
Moneta, dewi ingatan.
Mors, personifikasi tuhan atas kematian.
Morta, dewi kematian.
Murcia / Murtia, dewi kelambanan dan kemalasan.
Muta, dewi kebisuan.
Mutunus Tutunus, dewa fertilitas.
Naenia, dewi ratapan kubur.
Nascio, personifikasi tuhan dalam kelahiran.
Necessitas, dewi takdir.
Nemesis, dewi balas dendam (dari Yunani).
Nemestrinus, dewa pohon dan hutan.
Neptune, dewa laut, gempa bumi dan kuda.
Nerio, dewi perang dan keberanian; pendamping dewa Mars.
Neverita, istri Neptune; dan apabila mereka bertengkar menyebabkan badai
laut.
Nike, dewi kemenangan dan disembah sebagai dewi perang.
Nixi, dewi-dewi kelahiran yang menjaga sang ibu.
Nodutus, dewa yang membuat ikatan gandum.
Nona, dewi pemutar tali kehidupan.
Nox, dewi malam.
Obarator, dewa yang dipanggil pada saat pembajakan ladang.
Occator, dewa yang dipanggil di ladang yang mengerikan.
Orchadis, dewa penjaga kebun zaitun.
Ops / Opis, dewi fertilitas.
Orbona, dewi anak-anak yatim piatu; pemberi anak bagi pasangan yang
anaknya mati.
Orcus, dewa alam kubur dan penghukum pengingkar janji.
Palatua, dewi penjaga bukit Palatine.
Pales, dewa penggembala, hewan, dan kawanan ternak.
Parcae, personifikasi dari takdir.
Partula / Parca, dewi yang menentukan lamanya kehamilan.
Patelana, dewi pembuka sekam gandum.
Paventia, dewi yang dipersonifikasi pada ketakutan bayi.
Paventinus, dewa yang menjaga bayi dari ketakutan.
Pax, dewi kedamaian.
Pellonia,
dewi yang menjaga orang dari musuhnya.
Penates / Di Penates, dewa perabot rumah.
Picumnus, dewi fertilitas, pertanian, perkawinan, bayi dan anak-anak.
Picus, dewa burung pelatuk yang mempunyai kekuatan dogmatis.
Pietas, dewi tugas, dan personifikasi tuhan dalam kebajikan Roma.
Pilumnus, dewa yang menjaga bayi dan anak-anak.
Pluto, penguasa roh mati.
Poena, dewi penghukum.
Pomona, dewi pohon buah, kebun bunga dan kebun buah-buahan.
Porus, dewa personifikasi dari berlimpah.
Porrima / Antevorta, dewi masa depan.
Portunes, dewa kunci, pintu dan hewan ternak.
Postverta / Prorsa Postverta, dewi kelahiran dan masa lalu.
Potina, dewi minuman anak-anak.
Priapus, dewa peneduh.
Promitor, dewa pertanian yang bertanggung jawab atas kesuburan dan panen.
Proserpina, ratu dewi kematian.
Providentia, dewi pikiran masa depan.
Pudicitia, dewi personifikasi dari kesucian tuhan.
Puta, dewi pemangkasan semak dan tanaman merambat.
Quirinus, dewa perang dan penyelamat Roma; equivalen dengan Romulus.
Quiritis, dewi keibuan.
Redarator, dewa pertanian dalam pembajakan ladang kedua.
Robigo / Robigus, dewa / dewi yang menjaga tanaman dari hama.
Roma, personifikasi negara Roma.
Rumina, dewi penjaga ibu menyusui.
Runcina, dewi pertanian dalam memetik dan menyiangi rumput.
Rusina / Rurina, dewa penjaga ladang dan pertanian.
Rusor, dewa agrikultur.
Salacia, dewi laut; istri dewa Neptune.
Salus, dewi kesejahteraan rakyat Roma.
Sancus, dewa kesetiaan, kejujuran dan sumpah.
Saritor / Sarritor, dewa mencangkul dan menyiangi.
Saturn, dewa panen dan agrikultur; ayah dari Jupiter, Neptune, Juno dan
Pluto.
Secia, dewi tunas jagung.
Securitas, dewi keamanan, terutama keamanan kerajaan Roma.
Segetia, dewi jagung siap panen.
Semonia, dewi penabur.
Sentia, dewi yang melindungi perkembangan mental anak-anak.
Setia, dewi agrikultur.
Silvanus, dewa kawasan hutan dan pepohonan.
Sol Invictus, dewa matahari.
Somnus, dewa waktu tidur.
Soranus, dewa yang kemudian digabungkan dengan Apollo menjadi Apollo
Soranus.
Sors, dewa keberuntungan.
Spes, dewi harapan.
Spiniensis, dewa yang dipanggil saat menyingkirkan tanaman berduri di ladang.
Stata Mater, dewi penjaga kebakaran.
Statanus, dewa penolong anak-anak ketika berdiri untuk pertama kalinya,
suami Statina.
Statina, dewi penjaga anak ketika pergi dan kembali ke rumah; istri
Statanus.
Sterquilinus / Manure, dewa pupuk.
Strenua / Strenia, dewi kekuatan dan stamina.
Suadela, dewi penggoda.
Subigus, dewa malam pengantin.
Summanus, dewa petir tengah malam.
Sulis Minerva, dewi yang diadopsi dari bangsa Celtik “Sul dan Minerva”.
Tellumo, dewa teman Tellus.
Tempestas, dewi badai.
Terra Mater / Tellus, dewi tanah bumi dan tanah.
Terminus, dewa tapal batas desa.
Tiberinus, dewa sungai Tiber.
Tibertus, dewa sungai Anio.
Tranquillitas, dewi perdamaian dan ketentraman.
Trivia, dewi persimpangan jalan dan sihir.
Tutelina / Tutilina, dewi panen dan jagung simpanan.
Ubertas, dewi kesuburan tanah dan tanaman agar melimpah.
Unxia, dewi yang mengurapi pintu pengantin pria.
Uranus, dewa langit sebelum Jupiter ada (diambil dari Yunani).
Vacuna, dewi yang menjaga domba petani ketika sedang istirahat setelah
panen.
Vagitanus, dewa penjaga bayi yang menangis ketika baru lahir.
Vallonia, dewi lembah.
Vediovus / Veiovis, dewa alam kubur; dikenal sebagai dewa anti-Jupiter.
Venilia / Venelia, dewi laut; istri dari Neptune atau Faunus.
Venti, dewa angin.
Venus, dewi cinta, kecantikan, seksualitas dan taman; ibu dari Aeneas.
Veritas, dewi dan personifikasi tuhan atas kebajikan dan kebenaran.
Verminus, dewa cacing ternak.
Vertumnus / Vortumnus / Vertimnus, dewa musim dan kebun buah-buahan.
Vervactor, dewa pada saat pembajakan tanah pertama.
Vesta, dewi perapian suci dan negara Roma.
Vica Pota, dewi kemenangan dan kompetisi.
Victoria, dewi kemenangan.
Viduus, dewa yang memisahkan badan dan nyawa setelah mati.
Virbius, dewa hutan.
Viriplaca, dewi perselisihan perkawinan.
Virtus, dewa atau dewi kekuatan militer.
Volturnus, dewa air.
Volumna, dewi pembibitan.
Voluptas, dewi kesenangan.
Volutina, dewi kantong tanaman.
Vulcan, dewa pandai besi, api dan bengkel; suami Venus.
Tidak dapat kita
pungkiri, sebagian dari nama-nama dewa-dewi ini sudah menjadi bagian dari
kehidupan kita sehari-hari sekarang ini. Entah karena faktor sengaja atau
ketidak sengajaan, akan tetapi, nama-nama dari mereka ini dengan begitu saja
disuguhkan kepada kita semua dan seakan sudah diadaptasi dalam peradaban
manusia modern saat ini. Semoga kita tidak terjebak dalam kebiasan yang keliru
yang dapat menjerumuskan kita kepada perbuatan Syirik.